Hitam dan Putih
![]() |
Pixabay @free-photos |
Aku menemukan diriku terhempas terlampau jauh di belakang sana. Aku juga terperangkap. Sarang laba-laba di sekelilingku melemahkan setiap sendi di tubuhku. Jika malam tiba, saat aku menutup mata, aku menemukan gambaran hitam putih di kepalaku. Itu menjadi petunjuk bahwa aku semakin melemah.
Waktu itu, pelan-pelan, juga tak sengaja, aku mengorek sebuah peti tua tempat penyimpanan pernak pernik masa lalu. Aku menemukan di dalamnya tergeletak beberapa lembar foto hitam putih penuh debu. Sebenarnya aku cukup bingung, untuk ukuran peti yang sebesar itu, dan setua itu, bagaimana bisa hanya berisi beberapa lembar foto tak berwarna penuh debu? Sayangnya, aku tak pernah menemukan jawaban dari rasa penasaranku itu. Walau hanya berisi beberapa lembar foto, rasa keingintahuanku tiba-tiba meningkat. Tanganku akhirnya bergerak mengikuti instruksi rasa ingin tahu yang bergelora. Satu persatu foto-foto itu kuambil. Aku memperhatikan, mengamati setiap foto dengan khusyu sambil memikirkan jalan cerita di balik setiap foto itu. Namun, ah, memikirkan jalan cerita di balik foto-foto itu cukup melemahkan diriku. Aku rasa aku tak sanggup. Itu foto hitam putih, tak ada satupun warna cerah yang dibekukan, dan fakta itu membuatku mual. Terlalu pekat, aku tak sanggup, lama-lama foto-foto hitam putih itu menghisap habis seluruh hitam di bola mataku. Sayangnya, aku terlambat menghentakkan kepalaku untuk berpikir. Segalanya kini menjadi tak seimbang, cerita-cerita diriku mulai bercampur aduk dengan cerita yang bersembunyi di balik tiap-tiap lembar foto hitam putih itu. Mataku hilang warna, meninggalkan warna putih pada kedua mataku, juga dunia yang kupandang. |
0 Comments