![]() |
Photo by Hendri Prestesp |
Aku akan menanti hingga cerita kehilangan cerita.
Jati dirinya hilang oleh narasi kosong.
Jiwanya gugur oleh penokohan yang berputar.
Dan cerita kehilangan cerita.
Hidup menjadi lumpuh. Kemampuan kehilangan empu. Harga diri tinggal angka.
Esok tak lagi ada wajah.
Tak lagi perlu menanti
hari,
harapan,
dan panjatan.
Sebab cerita telah kehilangan cerita.
Aku bukan lagi aku.
Aku di dalam cerita adalah usai. Dan aku di luar cerita adalah upaya kosong.
Aku tinggal seonggok daging yang berjalan. Tak berperaisaan, tak berperiadilan, tak berpericerita.
Haruskah kita hidup dengan cerita? Atau cerita yang hidup bersama kita?
Sebentar.
Biar aku ulangi.
Aku
ataukah kita?
Cerita kehilangan cerita.
Pun wajah baru adalah usai.
Akan aku lagukan sisa cerita yang masih mengenal dirinya.
Tentang aku sebagai kita.
Tentang narasi dan penokohan.
Dan hari-hari yang tak akan pernah tiba.