Kenangan dan Senja
Sore itu, masih terlihat jelas dalam putaran kenangan dalam kepalaku. Seakan baru kemarin kenangan itu menjadi bagian dari kenangan yang tersimpan dalam memori kehidupan. Kenangan itu masih terasa hangat. Kenangan awal pertemuan kita bersama senja. Entah kenapa senja tak pernah melewatkan kesempatan tuk mewarnai dua insan yang tengah membuka hati. Senja selalu memberi kecupan pada tiap-tiap kenangan dua insan. Mungkin inilah alasan mengapa aku begitu mencintai senja.
Terhitung enam ratus empat puluh delapan senja telah kulewati sejak awal pertemuan kita. ya begitulah, seperti yang kau tahu, menghitung kepergian senja kini menjadi kebiasaanku. Hanya untuk mengenang diri mu yang dulu. Mungkin menurut mu ini hal yang berlebihan. Dan mungkin tak pernah terlintas sedikitpun dalam benak mu tentang kebiasaanku ini. tapi beginilah aku sekarang. Aku yang mulai mencintai senja. Aku yang mulai menghitung kepergian senja. Aku yang mulai tersiksa dengan rindu yang tertumpuk dalam dada. Karena aku telah jatuh, jatuh jauh ke dalam hati mu. Ya, hati mu yang telah pergi bersama senja. Dan membuatku tersesat dalam labirin cinta mu.
14/08/17
0 Comments