![]() |
Image by 愚木混株 Cdd20/Pixabay |
Segalanya telah usai. Aku mendapati bayangan telah kembali tepat pada titik 11:11 jam yang berputar. Gelap turun bersama dingin, itu hanya baju semesta. Tak ada kemalangan di dalam gelap dan dingin. Terang membilas kegelapan. Itu pun tiada beda, tak ada kehancuran di dalamnya. Segalanya hanya tentang di mana kita menempatkan fokus pandangan dan itu kan jadi hidup yang kita genggam.
Akhir dari pertemuan adalah perpisahan, itu kata semesta. Perpisahan adalah akhir cerita dalam satu bagian kehidupan, bukan akhir kehidupan. Tak perlu ada ratapan. Pada jejak lalu kami mengisi waktu dengan kenangan terbaik. Itu luar biasa. Dan itu menjadi perpisahan yang hangat.
Dalam perpisahan tak ada dua subjek yang terbagi pada sisi protagonis dan antagonis. Itu kataku, sebab aku berangkat dari jejak-jejak yang berbicara, juga fokus pandangan yang kugenggam. Dengan begitu segalanya jadi menyenangkan. Tak ada kepahitan, duka, dan luka. Jika ada kebaikan mengapa harus melihat pada keburukan?
Ya, ini hanyalah pandangan sebelah mata. Pandangan yang telah membuka kedua mataku pada sisi lain dunia yang belum pernah kujumpai, 11:11. Jika ada kedamaian mengapa harus memilih pada keriuhan? Hidup itu pilihan, bukan? Maka pilihlah bagaimana kalian kan menjalani kehidupan ini. Lihatlah pada arah mana kalian ingin melihat. Entah kebaikan atau keburukan, kedamaian atau hiruk-pikuk, semua ada dalam pilihan. Entah kita yang memilih atau Tuhan yang memilih.