Ichadiass
Ichadiass
  • Home
  • Goresan Sebelah Mata
  • Jejak Cupid
  • Kilas Balik dalam Langkah
  • Sitemap
  • Contact Us

 


Aku mendengarkan lagu itu berulang-ulang, pesan dari lagu itu pun secara beruntun terserap ke dalam perhatianku. 'Aku menyukaimu, tak ada alasan lain, karena aku menyukaimu.' Sepenggal bait dalam lagu 'Cause I Like You' itu telah melahirkan sebuah Kontradiksi.

Sejujurnya kau bukanlah sosok yang aku rindukan. Aku tak pernah sedikit pun memimpikan kehadiranmu dalam ruang pribadiku. Ini membingungkan. Kontradiksi, kata itu membayangiku hampir di setiap kelengahan napasku. 

Lagu itu tidak lagi terdengar. Aku tak tahu apa alasannya, mungkinkah frekuensi pemutaran yang berulang telah menutup nuansa dalam lagu itu sehingga perlahan-lahan lagu itu pun luput dari indraku? Entahlah, aku bahkan tak tahu siapa gerangan yang memutar lagu itu. 

'Tak ada satupun nuansa yang hilang, ia pergi sebab tujuan kehadirannya telah memberikan arti padamu. Kau telah menerima apa yang ingin ia berikan padamu.' 

Kata-kata tak bertuan. Kata-kata itu secara tiba-tiba bersuara di dalam benakku. Seakan memberi jawaban untuk mematahkan usaha perlawananku. Namun, kontradiksi, segalanya masih terasa sebagai suatu kontradiksi bagiku. 

Bagai perputaran siang dan malam yang selalu datang bergantian, begitu pun kisah ini. Lagu itu kini digantikan sebuah buku kesukaanku yang hadir di hadapanku. Aku mengambil buku itu, 'Manuskrip yang Ditemukan di Accra.' Aku membukanya secara acak dan tulisan itu muncul di hadapanku, 'Cinta adalah keyakinan, bukan pertukaran,' 'Kita mencintai karena kita butuh mencintai.' 

'Apa lagi yang kau inginkan?' suara itu kembali terdengar di dalam benakku. 

Seulas senyuman mengembang di wajahku. Tatapanku menerawang jauh ke dalam kabut di tengah perapian. 'Haruskah aku menertawai situasi ini?' Aku bertanya-tanya dalam benakku. Aku tahu, walaupun hati dan kepalaku pada akhirnya mendapat benang merah di tengah kontradiksi yang aku bangun tapi, apakah sesederhana itu akhir dari semua alur ini? 

Bukankah hidup memang seperti itu? Seakan ada yang memberi penerang di dalam kepalaku, momen eureka itu akhirnya kudapatkan. 'Bagaimana bisa aku melupakan hal itu?' Aku kembali membatin mempertanyakan kesadaranku. Hidup memang begitu adanya. Kehidupan adalah cerminan dari pemikiran, apa yang kau pikirkan maka itulah yang kehidupan berikan padamu.

Aku selalu percaya bahwa hidup adalah sebuah keajaiban, setiap detik yang berlalu selalu membawa keajaiban-keajaiban kecil maupun besar. Aku pun percaya bahwa hidup sebenarnya simpel, sederhana, pikiran kitalah yang membuat segalanya terasa rumit. 

Dalam perjalananku, kehidupan memberikan padaku apa-apa yang sejalan dengan kepercayaanku padanya. Aku tak lagi ingin memperumit segala hal. Dan untuk dirimu, kau adalah keajaiban kecil yang kehidupan berikan untukku. Walau dalam jalan yang kutempuh aku sempat melihatmu sebagai sebuah kontradiktif, tapi kini aku paham. Ego telah menyihir indraku agar luput dari suara kehidupan.

Kontradiksi itu hadir dari pemikiran yang kubangun. Ego pun turut campur memperumit kisah ini. Padahal segalanya begitu sederhana, seperti yang tertulis dalam tulisan Paulo Coelho dalam bukunya yang berjudul Manuskrip yang Ditemukan di Accra, 'Cinta adalah keyakinan, bukan pertukaran,' dan 'Kita mencintai karena kita butuh mencintai. Kalau tidak, cinta kehilangan seluruh maknanya dan matahari pun berhenti bersinar.'



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • Harapan di Taman Bunga
  • Untukmu, Berhentilah...
  • Reminisensi
  • Riwayat Manis; Ia dan Rembulan
  • Sebelum Semuanya Terlambat

Categories

  • Goresan Sebelah Mata
  • Jejak Cupid
  • Kilas Balik dalam Langkah
  • Puisi
Diberdayakan oleh Blogger

Laporkan Penyalahgunaan

Search This Blog

Blog Archive

  • Maret 2025 (1)
  • Februari 2025 (1)
  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • September 2023 (1)
  • Agustus 2023 (1)
  • Juli 2023 (1)
  • Juni 2023 (1)
  • Mei 2023 (1)
  • April 2023 (1)
  • Maret 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Desember 2022 (1)
  • November 2022 (1)
  • Oktober 2022 (1)
  • September 2022 (2)
  • Agustus 2022 (2)
  • Juli 2022 (1)
  • Juni 2022 (3)
  • April 2022 (1)
  • Maret 2022 (1)
  • Februari 2022 (2)
  • Januari 2022 (1)
  • November 2021 (1)
  • Oktober 2021 (1)
  • September 2021 (3)
  • Agustus 2021 (2)
  • Juli 2021 (5)
  • Juni 2021 (5)
  • Mei 2021 (2)

Social Plugin

Home Contact Us About Us Privacy Policy

Tentang Saya

Foto saya
Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang awam dalam banyak hal. Tidak sedang mengajari siapa-siapa. Hanya menumpahkan apa yang tak sempat diceritakan
Lihat profil lengkapku

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Copyright © Ichadiass. Designed by OddThemes